Diberdayakan oleh Blogger.

Follow us on facebook

Popular Posts

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Contact Us

Author
RSS

Pages

SEJARAH HANDBALL/BOLA TANGAN DI INDONESIA

       Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga yang sampai saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan senantiasa lebih mahir menggunakan tangan dari pada kakinya. Sebagaimana telah ddiklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, bahwa ia memainkan bola tangan jauh lebih awal dari pada sepakbola.
Permainan bola tangan yang dimainkan pada masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat terciptanya olahraga bola tangan modern. Dimana bentuk permainan dan peraturannya masih sangat berbeda. Permainan “urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno dan Harpaston yang dimainkan oleh orang-orang Romawi. Sebagaimana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang diperkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama Walther Von der Vogelwiede, dimana semua keterangan tersebut merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari permainan bola tangan.

Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahun 1793 masyarakat Inuit yang hidup didataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi olahraga Denmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan” agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan aturan dalam permainan bola tangan.
Permainan bola tangan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastic dari Jerman bernama Konrad Koch. Akan tetapi permainan bola tangan ini tidak dapat langsung populer pada saat itu karena berbagai alasan. Setelah perang dunia ke-1 selesai, dua orang Jerman yang lain bernama Hirschman dan Dr Schelenz, berusaha mempopulerkan kembali permainan bola tangan. Kemudian permainan bola tangan mulai berkembang di Eropa dan menjadi suatu cabang yang secara teratur dimainkan di sekolah lanjutan, klub dan perguruan tinggi.
Bolatangan yang sudah dikenal saat ini ada tiga macam yaitu bolatangan dengan 11 pemain, yang dimainkan di lapangan seukuran lapangan sepak bola, bola tangan pantai dengan 4 pemain, bola tangan dengan 7 pemain yang dimainkan di dalam ruangan atau disebut juga bola tangan indoor.

Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak jaman penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini ternyata dengan tidak adanya organisasi bola tangan, perkumpulan bola tangan begitu pula pertandingannya. Tetapi permulaan bola tangan telah dimasukkan dalam acara pertandingan PON ke-II Jakarta tahun 1951 yang diikuti teman–teman dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur saja. Jadi permainan bola tangan di Indonesia banyak dikenal oleh pelajar–pelajar sekolah lanjutan sebagai salah satu pelajaran olahraga serta di kalangan angkatan bersenjata.



    Permainan bola tangan Indoor (dengan 7 pemain) berkembang pesat dan bertambah populer, karena pola permainannya sangat menarik. Permainan berlangsung dengan tempo yang cepat, dinamis disertai taktik dan teknik yang spektakuler dari para pemain dan juga bolanya diakhiri dengan gerakan menembak yang dilakukan dengan cepat, keras dan tepat. Bolatangan memperlihatkan keterampilan gerak yang tinggi gabungan dari lari, lompat dan melempar bola. Seorang pemain bola tangan harus memiliki kemampuan tinggi dalam koordinasi, kelincahan, kecepatan dan daya tahan serta kekuatan.
Permainan bola tangan pantai merupakan bola tangan yang baru tetapi dimainkan di pasir pantai, jumlah pemain ada 4 ditambah sejumlah pemain cadangan. Pola permainan bola tangan pantai tidak jauh beda dengan bola tangan indoor, bola tangan pantai memiliki besar lapangan, cara pergantian, dan mencetak angka yang berbeda dengan bola tangan indoor. Dalam permainan yang bola tangan indoor setiap mencetak angka nilai pointnya 1 tapi bola tangan pantai ada yang disebut spektakuler gol yaitu mencetak point dengan berputar 360o dengan nilai 2 point. Selain dari spektakuler gol, kiper juga bernilai 2 apabila bisa mencetak angka tanpa berputar dan juga dari titik penalti.
Pada tahun 2008 Indonesia mulai mengembangkan cabang bola tangan. Indonesia yang terpilih menjadi tuan rumah Kejuaraan Olahraga Pantai se-Asia (ABG- Asian Beach Games), karena yang dipertandingkan semua olahraga pantai maka saat itu Indonesia memiliki pemain berawal dari bola tangan pantai. Bolatangan memulai latihan pertama kali di FIK-UNJ (Fakultas Ilmu Keolahragaan-Universitas Negeri Jakarta) dengan materi pemain masih dalam wilayah Jakarta. Seiring waktu, Bapak Mustafa selaku pelatih yang ditunjuk untuk menangani timnas bola tangan Indonesia mengadakan seleksi pemain ke daerah seluruh Indonesia untuk menjadi bagian tim Indonesia dalam rangka kagiatan kejuaraan pantai se-Asia itu.
Berakhirnya Asian Beach Games 2008, atlet yang mengikuti Asian Beach Games mulai mengembangkan bola tangan, baik yang pantai maupun yang indoor. Dengan mengadakan perkenalan ke sekolah-sekolah karena bola tangan ada dalam kurikulum pendidikan. Selain itu juga bola tangan mulai dipertandingkan antar sekolah dan universitas, tetapi dengan peserta yang belum banyak, masih dalam kawasan pulau jawa. Kemudian berkembang dengan adanya Kejuaraan Mahasiswa Bolatangan Indoor yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2009. Dan klub bola tangan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta ikut bertanding dalam kejuaraan tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu, olahraga bola tangan pun semakin dikenal dikalangan pelajar dan mahasiswa. Oleh karena itu banyaklah terlaksana kejuaraan-kejuaraan Nasional antar pelajar dan kejuaraan-kejuaraan Nasional antar perguruan tinggi setiap tahunnya. Bukan hanya itu, dengan semakin dikenalnya olahraga bolatangan, akhirnya provinsi Jawa Barat pun setiap tahunnya mengadakan kejuaraan se-Jawa Barat atau yang dikenal dengan nama “KEJURBAR”.
Pada tahun 2010 kembali Indonesia mengikuti kejuaraan Olahraga pantai se-Asia (ABG- Asian Beach Games) yang ke-2, kejuaraan Olahraga pantai se-Asia ini diselenggarakan di MUSCAT-OMAN. Berakhirnya Asian Beach Games ke-2 ini membuat bola tangan semakin dikenal oleh kalangan pelajar dan mahasiswa, apa lagi dengan diadakannya kejuaraan Nasional Bola tangan indoor tingkat pelajar dan mahasiswa ke-3 yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Keolahragaan pada bulan Juli 2011.
Dengan adanya kejuaraan-kejuaraan Nasional ini diharapkan mampu menyaingi cabang olahraga yang populer lainnya seperti futsal, basket, voli dan kedepannya tim bola tangan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya, tidak hanya di ASEAN tapi juga belahan dunia lainnya.

Sumber
Jakarta Handball Club

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

OLAHRAGA GATEBALL


OLAHRAGA GATEBALL

Pengertian
Gateball adalah olahraga yang menggunakan pemukul (stick), dimainkan oleh 2 (dua) tim yang saling berhadapan. Setiap tim terdiri dari 5 pemain, dengan 5 bola. Timpertama dengan bola berwarna merah, masing-masing bola bernomor ganjil 1, 3, 5, 7, dan 9; sedangkan tim kedua dengan bola berwarna putih bernomor genap 2, 4, 6, 8, dan 10. Setiap pemain masing-masing memiliki 1 bola yang telah ditentukan.
Gatebal dimainkan di lapangan terbuka berumput atau lapangan tertutup dengan rumput sintetis, tidak ada rintangan (sampah, batu, dll), datar persegi panjang dengan ukuran 15 x 20 m atau 20 x 25 m (umum digunakan 15 x 20 m).

Alat-alat yang digunakan adalah:
10 bola berukuran diameter 7,5 cm, asli terbuat dari syntetic resin.
Stick Berbentuk Palu, Ukuran kepala stick (head) panjang 18-24 cm, berdiameter 3.5-5 cm.
Gawang 3 Buah Ukuran lebar 22 cm dan tinggi 19 cm, diameter tiang gawang 1 cm.
Pin (Goal-Pole) 1 buah. Ukuran Tinggi 20 cm berdiameter 2 cm.

Sejarah
Gateball dicetuskan oleh Eiji Suzuki pada tahun 1947 di Hokkaido-Jepang yang merupakan modifikasi dari permainan “Crocquet” (Perancis) yang telah menyebar ke 5 benua. Organisasi pusat World Gateball Union (WGU) berpusat di Tokyo-Jepang, yang rutin mengadakan piala dunia tiap 4 tahun. Gateball masuk ke Indonesia melalui Bali sekitar tahun 1994 kemudian menyebar ke Depok dan DKI Jakarta, Jawa Tengah (DIY), Jawa Barat, Banten, Bangka Belitung, Jambi, Sulawesi Tengah. 
Keberadaan Gateball Indonesia (diwakili Bali) sudah terdaftar sebagai negara ke-14 di WGU dan Pada tahun 2011 resmi menjadi anggota WGU a.n PERGATSI, Pergatsi Depok bulan Mei 2014.

Hal Menarik Dari Gateball
Aman, tidak ada kontak fisik langsung (bermain bergantian), Bola bergulir tidak kencang.
Tidak membedakan jenis kelamin, umur, satu keluarga dapat membentuk tim.
Mengasikan, karna menggabungkan unsur rekreasi dan kompetisi.
Melatih disiplin dan pengendalian diri karena diperlukan tim dari pada kepentingan individu.
Melatih berfikir cepat untuk mengatur strategi, karena waktu tiap pemukulan 10 detik.
Investasi Relatif murah dari olahraga lain.


Cara Bermain
Pemukulan dilakukan bergantian berdasarkan urutan nomor bola. Setiap bola harus melalui 3 gawang dari arah depan secara berurutan, dan berakhir mengenai pin yang berada di tengah lapangan, nilai 1 di dapat tiap sekali bola masuk melewati gawang dan nilai 2 ketika mengenai pin, sehingga setiap pemain maksimum mencapai nilai 5, atau setiap tim dapat mencapai maksimal nilai 25.

Waktu
Permainan paling lama 30 menit atau dinyatakan selesai sebelum 30 menit apabila salah satu tim telah mendapatkan nilai sempurna 25 point = 5 x 5 point.

Touch & Sparking
Dalam permainan setiap pemain harus saling membantu sesama kawan dan berusaha menghambat tim lawan dengan cara bola sendiri yang dibidik dan dipukul (stroking) mengenai bola kawan atau bola lawan (touch). Kemudian bola yang terkena di gulirkan ke arah yang menguntungkan bagi tim. Pengguliran Bola adalah merupakan dampak pemukulan bola sendiri yang diinjak dengan kaki, dan bola yang terkena (touch ball) ditempelkan pada bola sendiri sebelum dipukul (sparking).
“Bantu kawan hambat lawan”

Taktik & Strategi
Olahraga Gateball lebih menekankan pada kerjasama tim, mengenyampingkan kepentingan individu. Penggunaan taktik strategi ditunjang dengan keterampilan menggunakan stick saat memukul bola akan sangat menentukan dalam meraih kemenangan.

Perkiraan Investasi Peralatan
Bola 1 set (10 bola) Rp. 580.000,-
1 Stick : Impor Rp. 700.000,- s/d >Rp. 1Jt
3 Gawang dan 1 Pin Rp 400.000,-
Garis lapangan Rp 450.00

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Permainan Engrang

Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti: sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.
Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu dengan ukuran selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah bambunya agak besar. Permainan ini sudah tidak asing lagi, mekipun di berbagai daerah di kenal dengan nama yang berbeda beda. saat ini juga sudah mulai sulit di temukan, baik di desa maupun di kota, Permainan Egrang sendiri sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan permainan yang membutuhkan ketrampilan dan keseimbangan tubuh. Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50 cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20 cm. Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak. Pada umumnya permainan ini dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki yang berusia 7-13 tahun. Jumlah pemainnya 2-6 orang.
Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan ketrampilan dan keseimbangan tubuh bila menaikinya, makanya tidak semua orang baik orang dewasa maupun anak anak bisa bermain Egrang. Bentuk Egrang disesuaikan dengan pemakainya sesuai dengan umur si pemakai, bila yang bermain orang Dewasa maka pembuatanya pun panjang dan tinggi, sedangkan untuk anak anak bentuk dan ukuranya pun pendek.
  • Alat-alat yang Diperlukan dalam Permainan Engrang
Peralatan yang digunakan adalah dua batang bambu yang relatif lurus dan sudah tua dengan panjang masing-masing antara 1,5-3 meter, Sekitar 50 cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20 cm.

  • Tata Cara Bermain Permainan Engrang

Untuk memainkan permainan egrang ini tidaklah sulit, dengan menambah keyakinan kita bahwa kita bisa dan berani permainan ini dapat dimainkan dengan mudah, berikut adalah cara memainkan egrang.
1. Setiap peserta memiliki satu pasang engrang, dan bersiap untuk menaiki engrangnya masing-masing
2. Menegakkan egrang dan sedikit condong ke depan
3. Posisikan egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan satunya dibelakang.
4. Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan egrang diikuti kaki satunya.
5. Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi seimbang.
6. Jika merasa akan terjatuh, jatuhkan kaki diantara egrang. Usahakan bermain di tempat yang luas.
7. Fasilitator memberikan arahan bahwa peserta yang menang adalah peserta yang sampai kembali kegaris start
8. Setelah peluit dibunyikan, setiap peserta langsung berjalan menggunakan engrang tersebut dan kembali lagi ke titik atau garis start dan peserta yang sampai terlebih dahululah yang dinyatakan menang.

  • Manfaat Permainan Engrang
Manfaat dari permainan engrang ini cukup banyak dimulai dari anak-anak dapat bersosialisasi dan berbaur dengan teman sebayanya. Dan memberikan kegembiraan pada anak tersebut. Dapat melatih motorik anak, melatih focus agar tidak terjatuh dan focus dalam menjalani medan jalan yang dilalui, melatih keseimbangan tubuh anak.
Dan juga ada manfaat dari Nilai budaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Dan, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS